Well, sedikit cerita tentang "kebaikan" Friday13th combined with Kliwon..

Mungkin terlalu lama saya tidak ngepost blog..Ada beberapa alasan tolol yang bisa dikemukakan, namun mungkin saya tidak ingin menceritakannya.


Friday 13th, Jumat Kliwon , March 09.

Pagi itu sebenarnya baik baik saja..dan saia pun tidak kemana mana karena memang tiada jadwal kuliah.. Dan kalau saya berangkat, pun tiada yang berarti..Sejenak pikiran mengabur, dan mulai melihat jam di dinding..Aku tahu itu tidak berarti pula, karena telah mati..Sudah sekian tahun batre tidak diganti dan dibiarkan disana sampai berkarat dalam wadah batre jam itu..

Baiklah.

Pagi hari pun suara ringtone Spongebob berdering.
Aku tidak berpikir apa-apa tentang suara itu.

Masih terdiam di tempat tidur.

Masih.

Terdiam sejenak.

Mengusap-usap mata, dan bergegas mengambil handphone yang 6 tahun lalu merupakan hape termewah di Indonesia.

1 Message Received. Read/Exit.

Aku exit dan ku buka lewat layar dalam. Dan seorang sahabatku berkata, hari ini adalah pengumpulan tugas sebuah mata kuliah. Aku pun heran kenapa hal ini bisa terjadi, seingatku logika membayangkan bahwa akan terkumpul di hari selasa, bukan hari jumat.

Aku balas sms itu, dan cukup memusingkan karena batas pengumpulan adalah jam 9 sedangkan aku terbangun jam 8.45 pagi ini.

Satu masalah timbul kala pagi hari, tunggulah rentetan masalah yang lain..Percayalah, kawan..

Aku pun mengacuhkan sms itu, dan masih berpikir, aku melakukan Clean Sheet di mata kuliah yang sama dan dengan dosen yang berbeda..Sangat jauh..

Aku bisa melakukan cleansheet pada dosen yang ramah, sering terbatuk batuk, namun leih cerdas dalam mengajar..Dan aku membuat blunder pada dosen yang sebaliknya..Tua, Tidak menyenangkan, boleh dikatakan, dia tidak capable dalam urusan mengajar yang baik.

Aku yakin dia butuh sesuatu dalam hidup.
Aku yakin.

Dan semua hal di dunia mulai tidak menyenangkan.
Hmm..
Aku mulai merasakan mood berubah dari pagi hari yang menyenangkan menjadi malam hari penuh badai..

(Aku mulai merasakannya....)



11.32 Siang
"Brummm..."

(Aku kenal suara motor siapa itu. Bahkan aku sampai hafal plat nomornya. KB 4--- SC, Shogun hitam metalik total, ceper, velg racing, dan sebenarnya penggambaran ini berlaku 8 bulan lalu kala motornya benar benar yang aku gambarkan barusan. Sekarang motor itu sudah versi rusaknya, stang bisa diputar 180 derajat, penuh goresan..)

" Yan!"
"Hmm..Baru pulang, bunkz?"

(Dia adikku.Aku memang memanggilnya Bambunkz. Karena aku juga dulu dipanggil demikian sejak SMP. dan dia baru mendapatkan julukan itu kala SMA.)

" Ya..Jogja panas luar biasa!"
" Ah, peduli amat, bawa rokok gak?"
" Haha, ini ada rokok lintingan..Rasa boleh dicoba"

(Dia menawarkan kotak..Hey, itu kotak rokok Marlboro Collector's Editionku! Dia merampoknya..Dan, aku buka isinya..Tampak bentuk rokok seperti kerucut, dan banyak sekali..)

" Haha, aku yang buat sendiri yan..Kemarin.."

(Oh ya, belum aku ceritakan, adikku memang hidup terpisah denganku. Dia hidup di basecamp TheHarrowies - www.theharrowies.tk dan dia sedang mempersiapkan ujian nasional)

" Rasanya pasti gak enak nih.."

(Aku melihat rokok itu, dari kertas stensil buram, dan dilem pake butiran nasi hangat..Sungguh, Buruk, Buruk Sekali, Kawan..)

" Coba aja, daripada kamu gak ngrokok.."

Aku ambil batang rokok itu dan aku bakar.
Hisapan pertama, terasa sekali rasa kertas bau koran itu. Aku tahu dia mencelupkan kertas ini ke air dan di dinginkan. Hisapan kedua, tenggorokan mulai gatal. Hisapan ketiga, aku mencoba sabar dan aku habiskan..

Sialnya, adikku tidak membawa rokok lain..Aku pun merokoknya hingga pukul 3 sore..

Aku pun tiada mengacuhkannya..

Jam setengah 6 aku ditelpon nenekku..Beliau mengatakan kondisi Kakek lebih dari sekedar sakit biasa. Aku mengerti maksudnya. Kakekku memang sudah tidak bisa berjalan, namun aku tiada ingin dia pergi meninggalkanku selamanya..

Nice. Hattrick of the day..

Aku pun mencoba minum segelas air putih, dan itu membuatku justru tersiksa.
Aneh..

Sejenak kemudian aku merasa ada yang sangat panas dari dalam diriku..Ya, dan tenggorokanku mulai gatal. Aku pun mencoba meraih Rokok Laknat yang tersiksa dan ku buang ke tempat sampah.

" Rokok keparat..", demikan makianku..

Aku sejenak memikirkan Kakekku. Ya, dia kakek yang selalu ku sayangi..
Dan selamanya.

Aku pun beranjak tidur, dan mencoba melupakannya sampai akhirnya esok hari aku menemukan bahwa aku demam tinggi, dan aku tak dapat membayangkan sakitnya rahangku ini...


* Sampai cerita ini di-post, radang tenggorokan penulis masih belum sembuh..Hukz hukz
Sekali-kali saya ngepost blog yang kayak gini yah, sastra banget..Adios!

Komentar

Postingan Populer