Gudbye the smiling general..

Yeah.. 27 Januari 2008, Minggu Wage,
RSPP, 13.10WIB..Seorang yang hidup sejak
86 tahun lalu harus tutup usia..

Banyak orang berdatangan memberi
penghormatan terakhir.

Banyak orang mengakui jasa-jasa beliau.

Banyak orang yang berbangga karena orang
ini telah tiada..

Heran, untuk hal yang terakhir.
Mari Kita Flashback ke tanggal 14
Januari 2008, di tajuk rencana Kompas.

Berjudul "Memaafkan Pak Harto"

.....Sungguh Sayang, pada saat pemimpin
bangsa-bangsa lain memberikan
penghormatan tertinggi kepada Pak Harti,
kita belum bisa memutuskan satu kata
sikap kita terhadap pak Harto....

....Memang tidak mudah bagi sebuah
bangsa untuk menghormati pemimpinnya,
apalagi pada saat-saat terakhir
kekuasaannya bukan catatan besar yang
ditinggalkan.Pengalaman seperti itu
pernah dihadapi bangsa China ketika
mereka diminta untuk menentukan sikap
mereka terhadap Pemimpin besar Mao
Zedong. Menyusul keterpurukan ekonomi
China, banyak yang tidak menghormati Mao.

Ditengah pro kontra yang tajam, pemimpin
baru China, Deng Xiaoping, lalu
berpidato di Lapangan TianMen. Deng
mengatakan, selama hidupnya Mao memang
telah membuat tiga dosa besar, tetapi
selama hidupnya Mao telah membuat tujuh
jasa besar bagi China. Deng lalu
mengajak bangsa China untuk mengubur
sedalam-dalamnya tiga dosa besar Mao dan
mengenang selama-lamanya Tujuh jasa
besarnya...

----Eof---

Soeharto.
Yah, begitulah.Dia tlah tiada.
Toh nggak akan kembali..
Setidaknya kita bisa memulai dengan
menghargainya, toh mencemoohnya juga tak
didengarnya. Dia telah wafat. Bodoh
benar yang melakukan demikian itu.

Selamat Jalan,Monsieur Soeharto..
Kami tahu, neraka tak layak untukmu.

Komentar

Postingan Populer